PELESTARIAN BUDAYA DAN KEBUDAYAAN DAERAH YALI
Pohon wali ( kasuari atau cemara) di daerah Yalimo di tanam oleh manusia dengan maksud supaya menyuburkan tanah yang tidak subur untuk menanam hasil kebun , dan juga diambil bagiannya untuk papan membangun rumah dan kayu api.orang tidak menebang sembarangan tanpa seijin yang menanam pohon.Artinya disini bahwa budaya dan kebudayaan orang Yali juga harus di tanam di hati sanubari orang Yali sendiri supaya budaya itu tetap subur dan dilestarikan dan dipelihara sebagai kekayaan orang Yali sendiri. hasil perdagangan budaya orang Yali ke luar daerah mendatangkan inkam perkapita dalam menunjang kesejahteraan ekonomi keluarga orang Yali.
Kebudayaan orang Yali itu terkenal diseluruh dunia sampai ke museum internasional di Jerman ,Belanda Inggris dan Amerika. Mereka jual dengan harga yang lebih tinggi dibanding dengan harga beli di daerah Yalimo.sedangkan Museum Internasional di Jakarta belum banyak budaya daerah Yali, sedangkan daerah Yalimo sendiri belum melestarikan budayanya didaerah sendiri. Pelestarian budaya dalam arti luas adalah melindungi nilai budaya leluhur orang Yali antara lain adalah, tumbuh-tumbuhan , hewan,tambang, dan manusianya sekalipun.
Nilai babi untuk orang Yali emas yang berharga untuk menyelesaikan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh orang Yali, budaya memelihara babi perlu ditingkatkan dan dikembangkan oleh orang Yali adalah.Karena nilai babi di daerah Pegunungan pada umumnya dan didaerah Yalimo khususnya adalah kekayaan yang paling utama dan terutama dalam kehidupan perekonomian bermasyarakat di daerah Yalimo. Selain babi ada hewan lain yang nilainya sangat tinggi dan terkenal diseluruh dunia adalah burung Cenderawasih, Pelestarian hutan untuk melindungi hewan-hewan bernilai tinggi dimata dunia dan dianggap hewan langkah antara lain adalah Burung: Cenderawasih, Kasuari , Puali,Lilik, Elawi,dan werene, Bentuk dan warna burung-burung ini tidak sama dengan burung-burung lain yang ada di tanah Papua atau Provinsi lain di Indonesia, maka perlu melestarikan budaya kekayaan alam daerah,Yaitu Anggrek kuning yang disebut Wik , hele punting,si atau disebut juga tali rotan , pohon Gaharu,kayu besi,kayu Wali,Sahi dan Marapna semua ini kayu yang kuat untuk membuat sesuatu yang bernilai tinggi untuk orang Yali.
Perlu dilestarikan budaya munuasia terbang didaerah Mek dan Kimyal ini satu hal yang aneh dan unik di daerah Yalimek yang juga ikut heran oleh dunia internasional , karena belum pernah ada cerita tentang manusia terbang didunia lain ,terkecuali di Indonesia pada Provinsi Papua di Kabupaten Yahukimo distrik Talambo, Nipsan ,Nalca, Kono,Diruemna dan Endomen secara rahasia sesuai budaya yang berlaku di daerah suku mek tersebut dalam hal niat baik dan jahat. Hal ini perlu dilestarikan oleh masyarakat suku Mek karena termasuk budaya kehidupan masyarakat suku Mek dan sekitarnya. Sejarah Pengambilan jantung manusia atau makan jantung manusia pun ikut dilestarikan oleh masyarakat suku mek karena hal ini pun ditakjub oleh dunia ,bagaimana caranya makan jantung manusia? Butuh kajian dan penelitian oleh pihak masyarakat suku mek sendiri . ini adalah budaya daerah yang perlu diwariskan kepada generasi yang akan datang untuk daerah Yalimek karena keturunan dari sekarang sampai lima puluh tahun yang akan datang orang Yali dan Mek akan lupa budaya yang aneh dan unik ini. Tentang budaya seperti ini generasi orang Yali Mek nanti tidak akan percaya dan mereka akan berkata tidak mungkin , orang-orang tua Yali Mek tipu-tipu saja. Mereka tidak akan yakinkan hal-hal ini, tetapi hal-hal ini adalah warisan budaya daerah Yalik Mek yang perlu tahu dan dipelihara oleh generasi Yali dan Mek.
Komentar